Thursday, June 28, 2012

10 Peringatan Bumi Kepada Anak Adam


Untuk peringatan pada diri yang sering alpa dengan keindahan dunia yang hanya palsu belaka. Sadarlah bahwa bumi senantiasa berkata-kata dengan manusia namun masih ramai lagi manusia yang lalai dan lupa.
Berkata Anas Bin Malik r. a; Sesungguhnya setiap hari bumi menyeru kepada manusia dengan sepuluh perkara;Semoga bermanfaat…Wallahu a'lam..
1. Wahai anak Adam! Berjalanlah di atas perutku, tetapi ingatlah! Engkau akan dimasukkan ke dalamnya kelak.
2. Engkau melakukan maksiat di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan diazab di dalam perutku.
3. Engkau ketawa di atas perutku, tetapi ingatlah! Engkau akan menangis di dalam perutku.
4. Engkau bergembira di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan kecewa di dalam perutku.
5. Engkau mengumpul harta di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan menyesal di dalam perutku.
6. Engkau makan benda yang haram di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan dimakan oleh ulat di dalam perutku.
7. Engkau angkuh di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan dihina di dalam perutku.
8. Engkau berlari dengan riang di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan jatuh di dalam perutku dalam keadaan duka cita.
9. Engkau hidup di dunia bersiramkan cahaya matahari, bulan dan bintang di belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan tinggal dalam kegelapan di dalam perutku.
10. Engkau hidup di atas belakangku beramai-ramai, tetapi ingatlah! Engkau akan keseorangan di dalam perutku.

Seruan Kubur Lima Kali Sehari Kepada Manusia


Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima (5) Kali …
1. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan
“Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah”, supaya kamu dapat jawaban kepadanya.
Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya ……
1. Dunia itu racun,zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun,zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.
(Kirimkan Untuk Rakan-Rakan Muslim Anda Yang Lain Sebagai Tanda Sahabatnya Sedang Mengingatinya …)
Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
Ada 4 di pandang sebagai ibu “, yaitu :
1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.
Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan kesabaran.
Beberapa kata renungan dari Qur’an :
Orang Yang Tidak Melakukan Solat:
Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Zuhur : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar : Dijauhkan dari kesehatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isya : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya.
Wallahu A'lam
  

Kisah Sahabat Khabbab Bin Arat


Serombongan orang Quraisy mempercepat langkah mereka menuju rumah Khabbab, dengan maksud hendak mengambil pedang-pedang pesanan mereka. Memang, Khabbab seorang pandai besi yang ahli membuat alat-alat senjata terutama pedang, yang dijualnya kepada penduduk Mekah dan dikirimnya ke pasar-pasar.Berbeda dengan biasa, Khabbab yang hampir tidak pernah meninggalkan rumah dan pekerjaannya, ketika itu tidak dijumpai oleh rombongan Quraisy tadi di rumahnya. Mereka pun duduklah menunggu kedatangannya.

Beberapa lama antaranya, datanglah Khabbab, sedang pada wajahnya terlukis tanda tanya yang bercahaya dan pada kedua matanya tergenang air alamat sukacita …, maka diucapkannya salam kepada teman-temannya itu lalu duduk di dekat mereka.
  • Mereka segera menanyakan kepada Khabbab: “Sudah selesaikah pedang-pedang kami itu, hai Khabbab?” Sementara itu air mata Khabbab sudah kering, dan pada kedua matanya tampak sinar kegembiraan, dan seolah-olah berbicara dengan dirinya sendiri, katanya: “Sungguh, keadaannya amat mena’jubkan!”
    Orang-orang itu kembali bertanya kepadanya:”Hai Khabbab, keadaan mana yang kamu maksudkan …? Yang kami tanyakan kepadamu adalah seal pedang kami, apakah sudah selesai kamu buat … ?”Dengan pandangannya yang menerawang seolah-olah mimpi, Khabbab lain bertanya: “Apakah tuan-tuan sudah melihatnya …? Dan apakah tuan-tuan sudah pernah mendengar ucapannya
    Mereka saling pandang diliputi tanda tanya dan keheranan …. Dan salah seorang di antara mereka kembali bertanya, kali ini dengan suatu muslihat, katanya: “Dan Bamu, apakah kamu sudah melihatnya, hai Khabbab … ?”
    Khabbab menganggap remeh siasat lawan itu, maka ia berbalik bertanya: “Siapa maksudmu … ?”
    “Yang saya tuju ialah orang yang kamu katakan itu!” ujar orang tadi dengan marah.
    Maka Khabbab memberikan jawabannya setelah memperlihatkan kepada mereka bahwa ia tak dapat dipancing-pancing.
    Jika ia mengakui keimanannya sekarang ini di hadapan mereka, bukankah karena hasil muslihat dan termakan umpan mereka, tetapi karena ia telah meyakini kebenaran itu serta menganutnya, dan telah mengambil putusan untuk menyatakannya secara terus terang …. Maka dalam keadaan masih terharu dan terpesona serta kegembiraan jiwa dan kepuasannya, disampaikanlah jawaban, katanya:
    “Benar…, saya telah melihat dan mendengarnya… !
    Saya saksikan kebenaran terpancar daripadanya, dan cahaya bersinar-sinar dari tutur katanya …. !”
    Sekarang orang-orang Quraisy pemesan senjata itu mulai mengerti, dan salah seorang di antara mereka berseru: “Siapa dia orang yang kau katakan itu, hai budak Ummi Anmar …?”
    Dengan ketenangan yang hanya dimiliki oleh orang suci, Khabbab menyahut:
    “Siapa lagi, hai Arab shahabatku …, siapa lagi di antara kaum anda yang daripadanya terpancar kebenauan, dan dari tutur katanya bersinar-sinar cahaya selain ia seorang. ..?”
    Seorang lainnya yang bangkit terkejut mendengar itu berseru pula: “Rupanya yang kamu maksudkan ialah Muhammad…”.
    Khabbab menganggukkan kepalanya yang dipenuhi kebanggaan serta katanya:
    “Memang, ia adalah utusan Allah kepada kita, untuk membebaskan kita dari kegelapan menuju terang benderang Dan setelah itu Khabbab tidak ingat lagi apa yang diucapkannya, begitu pun apa yang diucapkan orang kepadanya. · · · Yang diingatnya hanyalah bahwa setelah beberapa saat lamanya ia sadarkan diri dan mendapati tamu-tamunya telah bubar dan tak ada lagi, sedang tubuh bengkak-bengkak dan tulang-ulangnya terasa sakit, dan darahnya yang mengalir melumuri pakaian dan tubuhnya.
    Kedua matanya memandang berkeliling dengan tajam …, kiranya tempat itu amat sempit untuk dapat melayani pandangan tembusnya. Maka dengan menahan rasa sakit, ia bangkit menuju tempat yang lapang, dan di muka pintu rumahnya ia berdiri sambil bersandar pada dinding, sedang kedua matanya yang mulia berkelana panjang menatap ufuk lalu berputar ke arah kanan kiri ….
    Dan tiadalah ia berhenti sampai jarak yang biasa dikenal oleh manusia, tetapi ia ingin hendak menembus jarak jauh yang tidak terjangkau ….
    Memang …. , kedua matanya itu ingin menyelidiki kejauhan yang tidak terjangkau dalam kehidupannya, begitu pun dalam kehidupan orang-orang di kota Mekah, orang-orang di setiap tempat serta pada segala masa umumnya ….
    Wahai, mungkinkah pembicaraan yang didengarnya dari Muhammad saw pada hari itu, merupakan cahaya yang dapat menerangi jalan menuju kejauhan ghaib dalam kehidupan seluruh ummat manusia…?
    Demikianlah Khabbab tnggeam dalam renungan tinggi dan pemikiran mendalam, dan setelah itu ia kembali masuk rumahnya untuk membalut luka tubuhnya dan mempersiapkannya untuk menerima siksaan dan pend~ritaan baru ….! Dan mulai saat itu Khabbab pun mendapatkan kedudukan yang tinggi di antara orang-orang yang tersiksa dan teraniaya … ! Didapatkannya kedudukan itu di antara orang-orang yang walau pun mereka miskin dan tak berdaya, tetapi berani tegak menghadapi kesombongan Quraisy, kesewenangan dan kegilaan mereka Diperolehnya kedudukan yang mulia itu di antara orang-orang yang telah memancangkan dalam jiwanya tiang bendera yang mulai berkibar di ufuk luas sebagai pernyataan tenggelamnya masa pemujaan berhala dan kekaisaran. la berdampinjian dengan orang yang menyampaikan berita gembira munculnya kejayaan Agama Allah, yakni Tuhan satu-satunya yang berhak diibadahi dan segala peraturannya dengan ikhlas ditaati, serta menyampaikan tibanya saat jaya bagi orang tertindas yang tidak berdaya.
    Ia akan duduk sama rendah berdiri sama tinggi di bawah bendera tersebut dengan orang-orang yang tadinya telah memeras dan menganiayanya.. . .
    Dan dengan keberanian luar biasa, Khabbab memikul tanggung jawab semua itu sebagal seouang perintis.
    “Berkatalah Sya’bi: Khabbab mcnunjukkan ketabahannya, hingga tak sedikit pun hatinya terpengaruh oleh tindakan biadab orang-orang kafir. Mereka menindihkan batu membara ke punggunb’nya, hingga terbakarlah dagingnya … !”
    Kafir Quraisy telah merubah semua besi yang terdapat di rumah Khabbab yang dijadikannya sebagai bahan baku untuk membuat pedang, menjadi belenggu dan rantai besi. Lalu mereka masukkan ke dalam api hingga menyala dan merah membara, kemudian mereka lilitkan ke tubuh, pada kedua tangan dan kedua kaki Khabbab · · · Dan pernah pada suatu hari ia pergi bersama kawan-kawannya sependeritaan menemui Rasulullah saw. tetapi bukan karena kecewa dan kesal atas pengorbanan, hanyalah karena ingin dan mengharapkan keselamatan, kata mereka:
    “Wahai Rasulullah, tidakkah anda hendak memintakan pertolongan bagi kami … ?”
    Yah, marilah kita dengarkan Khabbab menceritakan langsung kepada kita kisah itu dengan kata-katanya sendiri:
    “Kami pergi mengadu kepada Rasulullah saw. yang ketika itu sedang tidur berbantalkan kain burdahnya di bawah naungan Ka’bah. Permohonan kami kepadanya.· “Wahai Rasulullah, tidakkah anda hendak memohonkan kepada Allah pertolongan bagi hami…?” Rasulullah saw pun duduk, mukanya jadi merah, lalu sabdanya: “Dulu sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang disiksa, tubuhnya dikubur kecuali leher ke atas, lalu diambil sebuah gergaji untuk menggergaji kepalanya, tetapi siksaan demikian itu tidak sedikit pun dapal memalingkannya dari Agamanya … ! Ada pula yang disikat antara daging dan tulang-tulangnya dengan sikat besi, juga tidak dapat menggoyahkan keimanannya …. Sungguh Allah akan menyempurnakan hal tersebut, hingga setiap pengembara yang bepergian dari Shan’a ke Hadlramaut, tiada takut kecuali oleh Allah ‘Azza wa Jalla, walaupun serigala ada di antara hewan gembalaannya, tetapi kalian terburu-buru……!!”
    Khabbab dengan kawan-kawannya mendengarkan kata-kata itu, bertambahlah keimanan dan.keteguhan hati mereka,dan masing-masing mereka berikrar akan membuktikan kepada Allah dan Rasul-Nya hal yang diharapkan dari mereka, ialah ketabahan, keshabaran dan pengurbanan.
    Demikianlah Khabbab menanggung penderitaan dengan shabar, tabah dan tawakkal. Orang-orang Quraisy terpaksa meminta bantuan Ummi Anmar, yakni bekas majikan Khabbab yang telah membebaskannya dari perbudakan. Wanita tersebut akhirnya turun tangan dan turut mengambil bagian dalam menyiksa dan menderanya.
    Wanita itu mengambil besi panas yang menyala, lalu menaruhnya di atas kepala dan ubun-ubun Khabbab, sementara Khabbab menggeliat kesakitan. Tetapi nafasnya ditahan hingga tidak keluar keluhan yang akan menyebabkan algojo-algojo tersebut merasa puas dan gembira… !
    Pada suatu hari Rasulullah saw lewat di hadapannya, sedang besi yang membara di atas kepalanya membakar dan menghanguskannya, hingga kalbu Rasulullah pun bagaikan terangkat karena pilu dan iba hati ….
    Tetapi apa yang dapat diperbuat oleh Rasulullah saw untuk menolong Khabbab waktu itu … ? Tidak ada …, kecuali meneguhkan hatinya dan mendu’akannya …. ! Pada saat itu Rasulullah mengangkat kedua belah telapak tangannya terkembang ke arah langit, sabdanya memohon:
    “Ya Allah, limpahkanlah pertolongan-Mu hepada Khabbab!”
    Dan kehendak Allah pun berlakulah, selang beberapa hari Ummi Anmar menerima hukuman qishas, seolah-olah hendak dijadikan peringatan oleh Yang Maha Kuasa balk bagi dirinya maupun bagi algojo-algojo lainnya. Ia diserang oleh semacam penyakit panas yang aneh dan mengerikan. Menurut keterangan ahli sejarah ia melolong seperti anjing.
    Dan dinasihatkan orang mengenai dirinya bahwa satu-satunya jalan atau obat yang dapat menyembuhkannya ialah menyeterika kepalanya dengan besi menyala … ! Demikianlah kepalanya yang angkuh itu menjadi sasaran besi panas, yang disetrikakan orang kepadanya tiap pagi dan petang
    Jika orang-orang Quraisy hendak mematahkan keimanan dengan siksa maka orang-orang beriman mengatasi siksaan itu dengan pengurbanan …. ! Dan Khabbab adalah salah seorang yang dipilih oleh taqdir untuk menjadi guru besar dalam ilmu tebusan dan pengurbanan ….Boleh dikata seluruh waktu dan masa hidupnya dibaktikannya untuk Agama yang panji-panjinya mulai berkibar….
    Di masa-masa da’wah pertama, Khabbab r.a. tidak merasa cukup dengan hanya ibadat dan shalat semata, tetapi ia juga memanfaatkan kemampuannya dalam mengajar. Didatanginya rumah sebagian temannya yang beriman dan menyembunyikan keislaman mereka karena takut kekejaman Quraisy, lalu dibacakannya kepada mereka ayat-ayat al-Quran dan diajarkannya. Ia mencapai kemahiran dalam belajar al-Quran yang diturunkan ayat demi ayat dan surat demi surat. Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan mengenai dirinya, bahwa Rasuiullah saw pernah bersabda: “Barangsiapa ingin membaca al-Quran tepat sebagaimana diturunkan, hendaklah ia meniru bacaan Ibnu Ummi ‘Abdin!” …,hingga Abdullah bin Mas’ud menganggap Khabbab sebagai tempat bertanya mengenai soal-soal yang bersangkut paut dengan al-Quran, baik tentang hafalan maupun pelajarannya.
    Khabbab adalah juga yang mengajarkan al-Quran kepada Fathimah binti Khatthab dan suaminya Sa’id bin Zaid ketika mereka dipergoki oleh Umar bin Khatthab yang datang dengan pedang di pinggang untuk membuat perhitungan dengan Agama Islam dan Rasulullah saw. Tetapi demi dibacanya ayat-ayat alQuran yang termaktub pada lembaran yang dipergunakan oleh Khabbab untuk mengajar, ia pun berseru dengan suaranya yang barkah: “Tunjukkan kepadaku di mana Muhammad saw…..”
    Dan ketika Khabbab mendengar ucapan Umar itu, ia pun segera keluar dari tempat persembunyiannya, serunya:
    “Wahai Umar! Demi Allah, saya berharap kiranya kamulah yang telah dipilih oleh Allah dalam memperkenankan permohonan Nabi-Nya saw. Karena kemarin saya dengar ia memohon:
    “Ya Allah, Kuathanlah Agama Islam dengan salah seorang di antara dua lelaki yang lebih Engkau sukai: Abul Hakam bin Hisyam dan Umar bin Khatthab … !”
    Umar segera menyahut: “Di mana saya dapat menemuinya sekarang ini, hai Khabkab?” “Di Shafa”, ujar Khabbab, “yaitu di rumah Arqam bin Abil Arqam”. Maka pergilah Umar mendapatkan keuntungan yang tidak terkira, menemui awal nasibnya yang bahagia
    Khabbab ibnul Arat menyertai Rasulullah saw. dalam semua peperangan dan pertempurannya, dan selama hayatnya ia tetap membela keimanan dan keyakinannya….
    Dan ketika Baitulmal melimpah ruah dengan harta kekayaan di masa pemerintahan Umar dan Utsman radliyallahu ‘anhuma, maka Khabbab beroleh gaji besar, karena termasuk golongan Muhajirin yang mula pertama masuk Islam.
    Penghasilannya yang cukup ini memungkinkannya untuk membangun sebuah rumah di Kufah, dan harta kekayaannya disimpan pada suatu tempat di rumah itu yang dikenal oleh para shahabat dan tamu-tamu yang memerlukannya, hingga bila di antara mereka ada sesuatu keperluan, ia dapat mengambil uang yang diperlukannya dari tempat itu ..
    Walaupun demikian, Khabbab tak pernah tidur nyenyak dan tak pernah air matanya kering setiap teringat akan Rasulullah saw dan para shahabatnya yang telah membaktikan hidupnya kepada Allah. Mereka beruntung telah menemui-Nya sebelum pintu dunia dibukakan bagi Kaum Muslimin dan sebelum harta kekayaan diserahkan ke tangan mereka.
    Dengarkanlah pembicaraannya dengan para pengunjung yang datang menjenguknya ketika ia r.a.· dalam sakit yang membawa ajalnya. Kata mereka kepadanya: “Senangkanlah hati anda wahai Abu Abdillah, karena anda akan dapat menjumpai teman-teman sejawat anda..;. !”
    Maka ujarnya sambil menangis:
    “Sungguh, saya tidak merasa kesal atau kecewa, tetapi tuan-tuan telah mengingatkan saya kepada para shahabat dan sanak saudara yang telah pergi mendahului kita dengan membawa semua amal bakti mereka, sebeiuin mereka mendapatkan ganjaran di dunia sedikit pun juga … ! Sedang kita .., kita masih tetap hidup dan beroleh kekayaan dunia, hingga tak ada tempat untuk menyimpannya lagi kecuali tanah.”
    Kemudian ditunjuknya rumah sederhana yang telah dibangunnya itu, lalu ditunjuknya pula tempat untuk menaruh harta kekayaan, serta katanya:
    “Demi Allah, tak pernah saya menutupnya walau dengan sehelai benang, dan tak pernah saya halanginya terhadap yang meminta…. !”
    Dan setelah itu ia menoleh kepada kain kafan yang telah disediakan orang untuknya. Maka ketika dilihatnya mewah dan berlebih-lebihan, katanya sambil mengalir air matanya:
    “Lihatlah ini kain kafanku ……..!
    Bukankah kain kafan Hamzah paman Rasulullah saw ketika gugur sebagai salah seorang syuhada hanyalah burdah berwarna abu-abu, yang jika ditutupkan ke kepalanya terbukalah kedua ujung kakinya, sebaliknya bila ditutupkan ke ujung kakinya, terbukalah kepalanya…. ?”
    Khabbab berpulang pada tahun 37 Hijriah. Dengan demikian ahli membuat pedang di masa jahiliyah telah tiada lagi. Demikian halnya guru besar dalam pengabdian dan pengurbanan dalam Islam telah berpulang
    Laki-laki yang termasuk dalam jama’ah yang diturunkan al-Quran untuk membelanya, dan yang dilindungi sewaktu sebagian para bangsawan Quraisy menuntut agar Rasulullah saw menyediakan untuk menerima mereka pada suatu hari tertentu, sedang bagi orang-orang miskin seperti Khabbab, Shuhaib dan Bilal suatu hari tertentu pula ….
    Kiranya al-Quranul Karim merangkul laki-laki hamba Allah itu dengan penuh kemuliaan dan kehormatan, sementara ayat-ayatnya berkumandang menyatakan kepada Rasul yang mulia seperti berikut:
    Dan janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya sepanjang pagi dan petang, mereka itu mengharap keridhaan-Nrya … ! Enghau sedikit pun tidak diminta pertanggungjauraban yang menjadi perhitungan bagi mereka. Begitu pun perhitungan bagimu tidah akan dimintakan tanggung jawab mereka sedihit pun. Apabila engkau mengusir mereka, pasti engkau termasuk orang-orang dhalim.
    Demihianlah Kami uji sebagian mereka dengan sebagian lainnya, sehingga mereka berkata: Itukah orang-orang yang diberi karunia oleh Allah di antara kita … ? (Allah berfirman): Tidakkah Allah lebih mengetahui orang-orang yang bersyuhur… ?
    Dan jika datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, ucapkanlah kepada mereka:
    Selamat bahagia bagi kalian, Tuhan kalian telah mewajibkan diri-Nya rasa kasih sayang…. ! (Q.S. 6 al-An’am: 52 – 54)
    Demikianlah setelah turunnya ayat ini, maka Rasulullah saw. amat memuliakan mereka, dibentangkannya untuk mereka kainnya, dan dirangkulrya bahu mereka serta sabdanya:
    “Selamat datang bagi orang-orang yang dirihu diberi washiat oleh Allah untuk memperhatikan mereka !”
    Sungguh, salah seorang putera terbaik dari masa wahyu dan generasi pengurbanan telah wafat
    Mungkin kata-kata terbaik yang kita ucapkan untuk melepas tokoh ini, ialah apa yang diucapkan oleh Imam Ali karamallahu wajhah ketika ia kembali dari perang Shiffin dan kebetulan pandangannya jatuh atas sebuah makam yang basah dan segar, maka tanyanya: “Makam siapa ini … ?” “Makam Khabbab”, ujar mereka. Maka lama sekali ia merenunginya dengan hati khusyu’ dan duka, lain katanya:
    “Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Khabab…….!
    Yang dengan ikhlas menganut Islam dengan penuh semangat……
    Mengikuti hijrah semata-mata karena taat……
    Seluruh hidupnya dibaktikan dalam perjuangan membasmi ma’siat….”
    Wallau A'lam...

10 Perkara Yahudi Tak Nak Kita Tahu



1) Israel merupakan salah satu pembekal rokok terbesar dunia, namun rakyatnya tidak digalakkan menghisap rokok yang mereka cipta kerana mereka tahu akan bahana dalam kandungannya!.

2) Israel mempunyai kepakaran dalam mencipta vaksin dan mahir dalam ilmu perubatan, namun ilmu itu hanya untuk orang luar, kerana mereka tahu bahan kimia yang terdapat dalam ubat akan merosakkan untuk satu jangka masa panjang. Penduduk israel sendiri menggunakan Habbatus Sauda dalam perubatan harian.

3) Taktik kaum ibu di Israel ketika mengandung ialah si ibu/ isteri akan mendengar si suami membaca, menyanyi atau mereka akan menyelesaikan masalah matematik bersama-sama untuk mendapat bayi yang bijak dan petah kerana pada ketika ini fikiran dan perasaan si isteri adalah bersambungan dengan anak dalam kandungan berbanding anda bercakap padanya di perut.

4) McDonald di israel telah membuat pengubahsuaian contohnya dari segi minuman. Mereka menggantikan kopi berkafein kepada teh yang mengandungi polyphenols, iaitu unsur kimia yang berfungsi sebagai antioksidan berkekuatan besar untuk membuang sel rosak dan mencegah kanser. Kita disini masih lagi menggunakan KAFEIN BERBAHAYA!

5) Di Israel, mereka akan memakan buah-buahan dahulu sebelum memakan makanan utama. Ini kerana hakikatnya dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan akan menyebabkan kita merasa ngantuk dan lemah dan payah untuk memahami pelajaran disekolah. Sedangkan disini kita dimomokkan dengan memakan buah-buahan sebagai pencuci mulut.

6) Israel terus melakukan berbagai usaha untuk menghancurkan Masjid Al Aqsha dan Qubah Shakhrah sejak 50 tahun yang lalu dengan menggali bawah tanah masjid tersebut agar runtuh dengan sendirinya?

7) Majoriti buku sejarah di dunia mengatakan Negara-negara Arab yang menyerang Israel terlebih dahulu pada perang tahun 1967? Padahal faktanya, Israel yang menyerang Negara-negara Arab terlebih dahulu kemudian mereka merebut kota Al Quds dan Tebing Barat? Tetapi mereka mengatakan serangannya itu adalah serangan untuk menjaga diri dan antisipasi?

8 ) Di Palestin, penduduk kristian Palestin dan Palestin Muslim bersatu melawan penjajah yahudi

9) Pelajar-pelajar di sekolah dilatih dengan taktik ketenteraan dalam bersukan seperti menembak dan mamanah bagi melatih otak memfokus sesuatu perkara dan mempersiapkan diri jika perkhidmatan diperlukan dimasa akan datang.

10) Hosni Mubarak merupakan tulang belakang Israel dan Amerika selama 30 tahun!

Sumber :- Islam - The way of Life

Pedang- Pedang Legendaris Dalam Sejarah Islam


Al-Ma'thur.

 
Pedang Al-Ma'thur, yang juga dikenal dengan dengan sebutan Ma'thur al- Fijar , Pedang ini dimiliki oleh Nabi Muhammad sebelum beliau menerima wahyu pertama di Mekkah. Pedang yang bertahtakan zamrud dan pirus ini mempunyai panjang sekitar 99 cm dan berlapis emas., serta pada peganganya bertuliskan Abdallah  b.Abd al- Muthalib Pedang tersebut dibawa oleh Nabi pada saat peristiwa Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Pedang Al-'Mathur dapat dilihat di Museum Topkapi, Istanbul.


Qal'i
Qal'i atau Qul'ay merupakan nama dari pedang ini, Qal'i diambil dari nama sebuah tempat di daerah Suriah sedangkan istilah Qul'ay adalah nama sebuah tempat di antara India dan Cina. Menurut beberapa Ulama, arti dari Qal'i mengacu pada kata timah atau timah putih yang ditambang di lokasi berbeda. Pedang ini merupakan salah satu pedang yang di dapat sebagai rampasan perang dari Bani Qaynaqa, namun ada juga yang mengatakan bahwa pedang ini didapat pada saat kakek dari Nabi Muhammad SAW berada di sumur Zamzam di Mekkah.

Al- Qadib


Al-Qadib adalah pedang tipis yang konon bentuknya hampir menyerupai sebuah tongkat. Pedang ini mempunyai panjang sekitar 100 cm dan di dua sisi pedang tersebut bertuliskan "La Ilaha Illallah" (Tiada Tuhan selain Allah). Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa pedang ini pernah digunakan dalam suatu pertempuran di zaman Nabi Muhammad.. Pedang Al- Qadib disimpan di rumah Nabi Muhammad SAW dan digunakan di kemudian hari pada masa pemerintahan Khalifah Fatimiyah.

Al- Rasub


 Al- Rasub mempunyai panjang 140 cm dan memiliki lingkaran emas yang bertuliskan Ja'far al- Sadiq. Pedang ini disimpan dan diwariskan secara turun temurun di keluarga Nabi.

Al- Adb

Al-Adb yang berarti "memotong" dikirim ke Nabi Muhammad sesaat sebelum perang Badar, beliau juga menggunakan pedang ini pada saat perang Uhud. Pada hari ini, pedang tersebut dapat dijumpai di Masjid Husain, Kairo (Mesir).

Al- Mikhdham

Al- Mikhdham adalah salah satu nama pedang Rasulullah, diriwayatkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Sayiddina Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Namun ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa pedang ini berasal dari Sayiddina Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang beliau pimpin di Syria.

Al-Battar
Al-Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi : Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW.
Di pedang tersebut juga terdapat lukisan Goliath, diriwayatkan bahwa pemilik pertama pedang ini, yakni Nabi Daud AS pernah  memotong kepala Goliath. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Keberadaan pedang ini sekarang disimpan di Museum Topkapi, Istanbul.

Hatf

Al-Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang "Al Battar" dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath pada saat berumur 20 tahun. Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk "bekerja" dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan beliau juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu. Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW.

Dhu Al- Faqar

Dhu Al- Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badar. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib. Saat perang Ubud selesai, Ali mengembalikan kepada Rasulullah dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya. Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga.

Wednesday, June 13, 2012

Membuat Lensa Kacamata dengan Tangan

Membuat Lensa Kacamata dengan Tangan

          Pada postingan kali ini, saya akan membahas mengenai pembuatan kacamata / lensa kacamata sederhana menggunakan tangan kita. Bagi kalian yang sekarang mungkin memiliki masalah penglihatan seperti tidak bisa melihat dengan jelas tulisan yang ada didepan papan tulis alias mata kalian agak minus namun tidak mau menggunakan kacamata minus (berlensa), mungkin postingan saya kali ini sedikit berguna untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

         Fenomena ketika orang tidak bisa melihat dengan jelas suatu tulisan jauh pada jarak tertentu dalam fisika disebut miopi atau rabun jauh. Ini dikarenakan kecembungan lensa tidak berada pada posisi cembung yang normal atau jika pada kasus miopi ini lensa mata lebih cembung daripada normalnya. Kita tahu bahwa lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar. Ketika lensa ini lebih cembung, maka sinar bayangan benda yang melewati lensa mata lebih dikumpulkan dan jatuh di depan retina / tidak tepat parda retina mata. Sehingga bayangan benda yang di lihat mata menjadi tidak jelas. Ini mengapa orang yang memiliki masalah miopi / rabun jauh menggunakan bantuan kacamata berlensa cekung (minus). Lensa minus adalah lensa yang bersifat menghamburkan cahaya kebalikan dari mengumpulkan cahaya. Lensa mata miopi yang tadinya lebih mengumpulkan cahaya sehingga cahaya jatuh di depan retina terlebih dulu dihamburkan oleh lensa cekung pada kacamata sehingga bayangan benda akan tetap jatuh pada retina. Pertama dihamburkan oleh lensa lalu dikumpulkan, hasilnya akan normal. Berikut gambar – gambar ilustrasi yang membantu.
Gambar ilustrasi pembentukan bayangan benda pada mata miopi / rabun jauh. Bayangan jatuh di depan retina / tempat seharusnya

Gambar ilustrasi penghamburan sinar oleh lensa minus (negative) pada kacamata minus

             Namun bagaimana bila seseorang enggan untuk menggunakan kacamata berlensa ini. Saya memliki sedikit solusi dengan memanfaatkan sifat cahaya / sinar yang bisa dibelokkan atau biasa dikenal difraksi cahaya. Bila suatu cahaya melewati celah yang relative sempit, maka secara otomatis cahaya akan langsung berbelok menjauh dari arah normalnya. Jika kita lihat pada gambar ilustrasi di atas, oleh lensa kacamata, cahaya juga sebenarnnya dibelokkan menjauh dari normalnya (lihat garis cahayanya) dan kejadian / proses ini persis sama dengan apa yang disebut dengan difraksi pembelokkan cahaya pada celah sempit. Oleh karena itu, tanpa kacamata pun sebenarnya kita bisa membuat lensa tiruan yaitu suatu benda dengn celah kecil yang intinya nanti bisa membelokkan cahaya seperti apa yang dilakukan lensa cekung. Nah, benda itu sebenarnya ada di tangan kita. Coba ikuti langkah ini :
  1. Kamu boleh gunakan tangan kanan ataupun tangan kirimu
  2. Kepalkan tangan tersebut dan bentuk lubang kecil di tengahnya
  3. Usahakan lubang tersebut relative kecil
  4. Dekatkan lubang tersebut ke matamu jadi nantinya kamu melihat tulisan di papan tulis melalui lubang kecil itu
  5. Dengan melakukan ini, sama aja kamu seperti menggunakan lensa kacamata
  6. Kamu pun Insya Allah bisa melihat tulisan yang ada di papan lebih jelas
         Itulah cara untuk menggantikan lensa kacamata dengan tangan, kalian boleh mengantikan lubang kecil tersebut dengan lubang lainnya yang kalian bentuk sendiri dan usahakan dengan ukuran yang sekecil mungkin sampai kalian benar – benar bisa melihat tulisan yang tadinya kabur menjadi lebih jelas. Semakin kecil ukuran lubangnya, semakin jelas juga bayangan yang dihasilkan.

Sumber: http://raf1816phyboy.blogspot.com/search/label/Fisika%20%2F%20Physics